Minggu Septuagesima
Nats: Lukas 14: 15-24
Pendalaman Nats
Nats kali ini bercerita tentang perumpamaan orang orang yang berdalih. Disini diceritakan tentang percakapan antara Tuhan Yesus, orang-orang Farisi dan pemungut cuka. Dimana pada saat itu Tuhan Yesus diundang makan malam pada hari sabat di rumah orang Farisi. Tuhan Yesus saat itu lalu menceritakan sebuah perumpamaan tentang seorang kaya yang mengadakan perjamuan besar, dimana ia mengundang banyak orang untuk menghadiri perjamuan tersebut. Namun sayang sekali karena undangan tersebut tidak dihargai dan para undangan yang diberi kehormatan menolak untuk datang dengan berbagai dalih/alasan.
Maka dari itu orang kaya itupun marah dan kecewa. Lalu ia menyuruh hambanya untuk pergi ke segala jalan dan lorong kota agar dibawa hambanya itu seluruh orang-orang miskin, orang-orang cacat, orang-orang buta dan orang-orang lumpuh. Selain itu dipanggilnya juga orang-orang yang ada di pinggir jalan untuk datang ke perjamuan itu, sehingga mereka memenuhi rumah orang kaya itu dan menikmati jamuan yang telah disediakan. Namun dikatakan kepada orang kaya itu, tidak ada seorangpun dari orang-orang yang pertama kali telah diundangnya boleh menikmati jamuan itu, karena mereka telah menolak undangan itu.
Dari perumpamaan ini diceritakan bahwa orang yang mengadakan perjamuan tersebut adalah Allah, dan perjamuan tersebut melambangkan Surga. Para undangan menggambarkan umat pilihan Allah, yaitu bangsa Israel. Allah membuat perjamuan itu bagi umat pilihanNya dan mengundang mereka. Namun mereka menolak undangan tersebut, sehinggal Allah pun berpaling kepada orang-prang yang tidak layak yaitu bangsa-bangsa bukan Israel dan mengundang mereka semua untuk memasuki Kerajaan Surga.
Tujuan khusus nats ini untuk anak sekolah minggu adalah:
1. Anak sekolah minggu dapat menunjukkan sikap ketaatan atas perintah perintah
2. Anak sekolah minggu datang ke sekolah minggu dengan sepenuh hati.
Metode Cerita:
Adik-adik hari ini kakak mau bercerita tentang seorang bapak yang kaya sekali. Ia mengadakan sebuah pesta, dimana banyak sekali makanan yang enak dan minuman yang sangat nikmat. Tapi tunggu dulu. Coba kita lihat dulu. Sepertinya bapak itu kelihatan marah dan sedih sekali lho. Kira kira apa yang sedang terjadi yah? Mau tahu jawabannya? Mari kita tanyakan kepada penjaga rumah (hamba) nya.
(Kakak sekolah minggu lalu berbicara kepada kakak sekolah minggu yang lain dalam bentuk "wawancara" singkat)
Kakak1: Permisi pak, saya mau numpang nanya sebentar boleh?
Hamba: Iya boleh, tapi sebentar saja yah. Karena saya sedang sibuk mempersiapkan sebuah pesta.
Kakak1: Justru itu yang ingin saya tanyakan pak. Di rumah ini sepertinya sedang mengadakan pesta yang meriah, namun mengapa tuan rumah sepertinya terlihat marah dan sedih?
Hamba: Bagaimana mungkin dia tidak sedih. Orang orang yang telah diberikan kehormatan untuk datang dan diundangnya menolak untuk datang dengan berbagai alasan alasan.
Kakak1: Waaahhh.. Pantas saja kalau begitu. Lalu apa yang akan dilakukan dengan makanan dan minuman yang telah disediakan itu?
Hamba: Tenang saja! Tuanku telah menyuruh aku untuk memanggil orang-orang miskin, orang-orang cacat, orang-orang buta dan orang-orang lumpuh dan juga orang-orang yang ada di pinggir jalan untuk menikmati semua makanan dan minuman ini.
Kakak1: Waaaaaahh.. Enak sekali yah.
Nah begitulah ceritanya adik-adik. Oh ya, kita juga diundang untuk datang ke pesta yang disediakan Tuhan Yesus lho. Siapa disini yang mau datang? Nah, adik adik, undangan yang diberikan oleh Tuhan Yesus adalah undangan yang sangat spesial. Itu adalah undangan untuk masuk ke dalam Kerajaan Surga. Jika kita adalah anak-anak yang menerima undangan tersebut, maka kita harus menjadi anak-anak yang tidak turut dan taat akan perintah-perintahNya.
Alat Peraga
Alat Peraga
Undangan |